Melihat kehidupan di luar kampus dan kos, membuat aku sadar akan banyak hal. Perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan dari Jogja-Tegal. Berbagai kota, kecamatan, bahkan pedesaan telah aku lewati. Menyusuri jalan demi jalan, melihat-lihat pemandangan sekitar, dan berbagai kehidupan di luar sana, membuat aku sadar bahwa hidup itu ternyata sangat luas. Kehidupan itu masih sangat luas. Dunia itu besar, tidak sekecil yang ada pada peta.
Daerah satu dengan yang lain sungguh berbeda. Di satu tempat, daerah itu tergolong maju. Tetapi di sisi lain, ada daerah yang begitu sepi, bagaikan kota mati. Miris rasanya melihatnya, kota itu sungguh sepi akan kehidupan. Bangunan-bangunan berdiri tanpa tahu apa guna mereka di bangun? Sampai-sampai rusak, tak terwat, kumuh dan tak di huni. Bagaimana perasaan bangunan tua itu jika mereka punya hati dan perasaan ya? Diibaratkan sebagai sesosok manusia yang tak terawat dan tak terurus. Maka dia akan menangis, merenungi hidupnya yang tak berguna. Dia pasti akan bertanya-tanya kepada penciptanya,
Buat apa aku hidup?
Buat apa aku dibangun?
Buat apa aku ada?
Kalau hidupku hanya di sia-sia seperti ini?!
Tak ada yang perduli terhadapku, tak ada yang mau menempatiku, tak ada yang mau memperbaiki aku.
Aku sebatang kara.. Aku ingin bebas dari penderitaan ini.. Semua orang lalu lalang seenaknya di depanku.. Tak ada yang memperhatikan aku, tak ada yang peduli, acuh tak acuh terhadapku.
Jika ada yang melihatku pasti mereka hanya melihat sambil lalu. Apa mereka melihatku, dan berfikir apa yang harus mereka lakukan untukku?!
Hanya 1% orang di dunia ini yang mempunyai pemikiran seperti itu. Tapi pada kenyataannya, itu hanya pikiran sesaat yang muncul di benak mereka. Mungkin mereka mempunyai niat yang kuat, tetapi realisasinya??
Hal nyata yang tampak, sampai sekarangpun aku belum di jamah. Lalu sampai kapan aku terus begini??
Hidup tak sanggup, Matipun tak bisa..
Jika aku mempunyai air mata, maka aku akan menangis dan memberontak. Hai manusia!! Kamu yang telah membangunku, menciptakan aku, membuat aku ada di dunia yang kejam ini.!! Apa sebenarnya tujuanmu?? Buat apa aku diciptakan jika tidak kau gunakan?! Sadarlah, aku ini ada.!! Sampai kapan kau acuhkan aku seperti ini??
Bila tembok, tanah, atap, seisi bangunan bisa berbicara mungkin seperti itulah perasaan mereka. Siapa yang mau peduli terhadap bangunan tua itu? MANUSIA.. Hanya manusialah, mahkluk Allah SWT yang diberi akal pikiran dan perasaan. Jika kalian manusia diberi akal, pikiran, dan perasaan, maka cobalah memposisikan diri kalian sebagai semua benda yang ada di sekitar kalian, baik itu benda mati maupun hidup. Apa yang kamu rasakan jika menjadi mereka?!!
Jika kamu manusia, tetapi tidak bisa merasakan, maka kalian bukanlah manusia. Jadi jangan sekali-kali mengakui dirimu sebagai manusia, melainkan saudara syetan.
Jangan membuang waktu di dunia, karena nerakalah tempatmu kelak.!
Buat apa bangunan kau bangun jika tidak kau gunakan?! Bukankah hanya membuang-buang uang, waktu, dan tenaga? Dasar Bodoh.!!
Semua ini membuat ku sadar akan cita-citaku dulu. Cita-cita yang tidak mungkin aku capai lagi. Mengapa aku ingin menjadi seorang arsitek dan kuliah di jurusan arsitektur.?? Pekerjaan yang tidak menjamin.. Pekerjaan yang tidak semua orang membutuhkan jasanya.. Pekerjaan yang jarang diminati.. Lulusan-lulusan arsitektur hanya sebagian kecil yang bekerja sesuai dengan bidang yang di pelajarinya. Lalu kemana yang lain? Aku pun juga gak tahu.
Dulu aku pengen banget bisa jadi arsitek, membangun rumah sendiriuntuk orang tua tertama mama ku.
Dan aku mempunyai impian untuk membangun kembali kota yang telah mati. Merenovasi bangunan-bangunan yang tidak terpakai dan tidak terawat hingga bisa digunakan dan dimanfaatkan lagi..
Menghidupkan semangat dan kepercayadirian masyarakat kota tersebut. Tapi, bagaimana mungkin impianku itu bisa terwujud ?! Kalau aku yang mempunyai impian tidak melakukan apa-apa dan berjuang untuk mewujudkan niat ku itu??
Aku memang BODOH.!! Kuliah terasa amat sia-sia.. Aku harus segera bangkit dari semua ini.!! Aku harus berubah.!! Dan melanjutkan mimpi ku itu, walau melalui jurusan yang berbeda.. Aku yakin, Allah SWT akan senantiasa membantuku guna mewujudkan cita-citaku itu.
AMIN. . .
Jumat, 14 January 2012
from my diary. . .
